ANAK
TUNAGRAHITA DAN KARAKTERISTIKNYA
A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah anak “bego”,
atau kata yang lebih kasar lagi “anak gila”. Itulah sebutan atau predikat untuk
anak tunagrahita. Bahkan ada yang mengatakan anak cacat (tuna) adalah sebagai
kutukan, pembawa sial, karena perbuatan tidak senonoh orang tuanya. Sehingga
setiap orang tua yang mempunyai anak cacat (tuna) merasa malu dan
menyembunyikan anak tersebut.
Dan ada pula yang berpendapat, bahwa anak cacat adalah anak yang membawa
hoki, membawa keberuntungan. Itulah kenyataan yang terjadi di masyarakat.
B. PENGERTIAN ANAK TUNAGRAHITA
Istilah untuk anak tunagrahita bervariasi, dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan nama : lemah pikiran, terbelakang mental, cacat grahita dan tunagrahita.
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Mentally Handicaped, Mentally
Retardid. Anak tunagrahita adalah bagian dari anak luar biasa. Anak luar
biasa yaitu anak yang mempunyai kekurangan, keterbatasan dari anak normal.
Sedemikian rupa dari segi: fisik, intelektual, sosial, emosi dan atau gabungan
dari hal-hal tadi, sehingga mereka membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk
mengembangkan potensinya secara optimal.
Jadi anak tunagrahita adalah anak yang mempunyai kekurangan atau keterbatasan
dari segi mental intelektualnya, dibawah rata-rata normal, sehingga mengalami
kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi, maupun sosial, dan karena
memerlukan layanan pendidikan khusus.
C. KLASIFIKASI ANAK TUNAGRAHITA
Potensi dan kemampuan setiap anak berbeda-beda demikian juga dengan anak
tunagrahita, maka untuk kepentingan pendidikannya, pengelompokkan anak
tunagrahita sangat diperlukan. Pengelompokkan itu berdasarkan berat ringannya
ketunaan, atas dasar itu anak tungrahita dapat dikelompokkan.
- Tunagrahita Ringan (Debil)
Anak tunagrahita ringan pada umumnya tampang atau
kondisi fisiknya tidak berbeda dengan anak normal lainnya, mereka mempunyai IQ
antara kisaran 50 s/d 70. Mereka juga termasuk kelompok mampu didik, mereka
masih bisa dididik (diajarkan) membaca, menulis dan berhitung, anak tunagrahita
ringan biasanya bisa menyelesaikan pendidikan setingkat kelas IV SD Umum.
- Tunagrahita Sedang atau Imbesil
Anak tunagrahita sedang termasuk kelompok latih.
Tampang atau kondisi fisiknya sudah dapat terlihat, tetapi ada sebagian anak
tunagrahita yang mempunyai fisik normal. Kelompok ini mempunyai IQ antara 30
s/d 50. Mereka biasanya menyelesaikan pendidikan setingkat ke;las II SD Umum.
- Tunagrahita Berat atau Idiot
Kelompok ini termasuk yang sangat rendah
intelegensinya tidak mampu menerima pendidikan secara akademis. Anak
tunagrahita berat termasuk kelompok mampu rawat, IQ mereka rata-rata 30
kebawah. Dalam kegiatan sehari-hari mereka membutuhkan bantuan orang lain.
D. SEBAB-SEBAB KETUNAAN
Menurut
penyelidikan para ahli (tunagrahita) dapat terjadi :
- Prenatal (sebelum lahir)
Yaitu terjadi pada waktu bayi masih ada dalam
kandungan, penyebabnya seperti : campak, diabetes, cacar, virus tokso, juga ibu
hamil yang kekurangan gizi, pemakai obat-obatan (naza) dan juga perokok berat.
- Natal (waktu lahir)
Proses melahirkan yang sudah, terlalu lama, dapat
mengakibatkan kekurangan oksigen pada bayi, juga tulang panggul ibu yang
terlalu kecil. Dapat menyebabkan otak terjepit dan menimbulkan pendarahan pada
otak (anoxia), juga proses melahirkan yang menggunakan alat bantu (penjepit,
tang).
- Pos Natal (sesudah lahir)
Pertumbuhan bayi yang kurang baik seperti gizi buruk,
busung lapar, demam tinggi yang disertai kejang-kejang, kecelakaan, radang
selaput otak (meningitis) dapat menyebabkan seorang anak menjadi ketunaan
(tunagrahita).
E. KARAKTERISTIK ANAK TUNAGRAHITA
Karakteristik
atau ciri-ciri anak tunagrahita dapat dilihat dari segi :
- Fisik (Penampilan)
Ø
Hampir sama dengan anak normal
Ø
Kematangan motorik lambat
Ø
Koordinasi gerak kurang
Ø
Anak tunagrahita berat dapat kelihatan
- Intelektual
Ø
Sulit mempelajari hal-hal akademik.
Ø
Anak tunagrahita ringan, kemampuan belajarnya
paling tinggi setaraf anak normal usia 12 tahun dengan IQ antara 50 – 70.
Ø
Anak tunagrahita sedang kemampuan belajarnya
paling tinggi setaraf anak normal usia 7, 8 tahun IQ antara 30 – 50
Ø
Anak tunagrahita berat kemampuan belajarnya
setaraf anak normal usia 3 – 4 tahun, dengan IQ 30 ke bawah.
- Sosial dan Emosi
Ø
Bergaul dengan anak yang lebih muda.
Ø
Suka menyendiri
Ø
Mudah dipengaruhi
Ø
Kurang dinamis
Ø
Kurang pertimbangan/kontrol diri
Ø
Kurang konsentrasi
Ø
Mudah dipengaruhi
Ø
Tidak dapat memimpin dirinya maupun orang lain.
F. PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 bahwa setiap warga negara
berhak untuk mendapatkan pengajaran. Demikian halnya dengan anak tunagrahita
berhak untuk mendapatkan pendidikan. Sekolah-sekolah untuk melayani pendidikan
anak luarbiasa (tunagrahita) yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) atau sekolah berkebutuhan
khusus.
Sekolah untuk
anak luar biasa terdiri dari :
- SLB – A untuk anak Tunanetra
- SLB – B untuk anak Tunarungu
- SLB – C untuk anak Tunagrahita
- SLB – D untuk anak Tunadaksa
- SLB – E untuk anak Tunalaras
- SLB – F untuk anak Berbakat
- SLB – G untuk anak cacat ganda
Sekolah Luar
Biasa untuk anak tunagrahita dibedakan menjadi :
- SLB – Cuntuk Tunagrahita ringan
- SLB – C1untuk Tunagrahita sedang
Untuk
Tunagrahita berat biasanya berbentuk panti plus asramanya.
G. KURIKULUM
Dalam memberikan layanan pendidikan tidak terlepas dari yang namanya
kurikulum. Kurikulum sebagai pedoman bagi sekolah. Kepala sekolah dan guru
dalam melaksanakan tugasnya. Kurikulum untuk Sekolah Luar Biasa disesuaikan
dengan jenis dan tingkat ketunaannya, mulai dari tingkat TKLB sampai dengan
SMALB.
Kurikulum yang sekarang ini digunakan yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) 2004. Selain mempelajari mata pelajaran umum, ada juga mata pelajaran ke
khususan, untuk anak tunagrahita yaitu mata pelajaran “Bina Diri” didalamnya
mencakup:
Ø
Kemampuan merawat diri
Ø
Mengurus diri
Ø
Menolong diri
Ø
Komunikasi dan Sosialisasi
DAFTAR PUSTAKA
mas ini hampir sama dengan power point, tolong di point2nya kasih penjelasan
BalasHapus